4 Penambang Pasir Hilang
SUKABUMI (SINDO) – Aam, 30; Ade, 29; Apen, 31; dan Asep, 30, hilang tertimbun galian pasir di Kp Nyalindung, RT16/02, Desa Titisan, Kec Sukalarang, Kab Sukabumi, sekitar pukul 04.00 WIB, kemarin.
Hingga berita ini diturunkan, keempat korban pekerja PT Hasta Pasir yang diperkirakan telah tewas itu, belum ditemukan. Akibat peristiwa tersebut, aparat menutup sementara penambangan pasir di Kp Nyalindung milik PT Hasta Pasir itu.Aparat menilai penambangan pasir tidak layak dilanjutkan.
Menyusul kabar hilangnya Aam, Ade,Apen, dan Asep, aparat kepolisian, Satuan Pelaksana (Sat-lak) Penanganan Bencana dan Pengungsi (PBP) Kota/Kab Sukabumi bersama warga berusaha mencari korban dengan menggali timbunan pasir menggunakan dua peralatan berat jenis backhoe.Namun hingga pukul 18.30 WIB,aparat hanya berhasil menemukan pakaian yang dikenakan korban Asep.
Lantaran kondisi gelap, aparat dan warga menghentikan upaya pencarian.Kegiatan tersebut akan dilanjutkan pada sekitar pukul 08.00 WIB, hari ini. ”Upaya pencarian korban pada malam hari sangat tidak memungkinkan karena itu kami akan melanjutkannya besok pagi (hari ini),” kata Wakil Ketua Satlak PBA Kota/Kab Sukabumi Letkol Inf Karmin Suharna kepada SINDO,kemarin.
Berdasarkan informasi yang dihimpun SINDO,keempat korban selaintertimbunpasirjugaterseretarus danau yang meluap lantaran tertimpa longsoran bukit pasir setinggi 50 meter, berukuran luas 100x50 meter. Sebelumnya, keempat pekerja tengah menggali pasir bersama dua rekannya,Endang dan Cecep. Mereka berenam sibuk bekerja sehingga tak mewaspadai bencana yang mengancam.Bencana terjadi sekitar pukul 04.00 WIB, tiba-tiba tebing bukit pasir itu ambruk.
Beruntung, Endang dan Cecep berhasil diselamatkan kendati mengalami luka lebam akibat terbentur cadas. Sedangkan keempat korban tak berhasil menyelamatkan diri, mereka hilang ditelan air danau yang meluap. Sementara itu, Kapolsek Sukalarang AKP Nursiwan menilai musibah ini merupakan bagian dari bencana alam. Meski demikian, dibalik bencana tersebut,terdapat kelalaian dari pihak manajemen perusahaan yang membiarkan para pekerja menggali di musim hujan. (toni kamajaya)
Hingga berita ini diturunkan, keempat korban pekerja PT Hasta Pasir yang diperkirakan telah tewas itu, belum ditemukan. Akibat peristiwa tersebut, aparat menutup sementara penambangan pasir di Kp Nyalindung milik PT Hasta Pasir itu.Aparat menilai penambangan pasir tidak layak dilanjutkan.
Menyusul kabar hilangnya Aam, Ade,Apen, dan Asep, aparat kepolisian, Satuan Pelaksana (Sat-lak) Penanganan Bencana dan Pengungsi (PBP) Kota/Kab Sukabumi bersama warga berusaha mencari korban dengan menggali timbunan pasir menggunakan dua peralatan berat jenis backhoe.Namun hingga pukul 18.30 WIB,aparat hanya berhasil menemukan pakaian yang dikenakan korban Asep.
Lantaran kondisi gelap, aparat dan warga menghentikan upaya pencarian.Kegiatan tersebut akan dilanjutkan pada sekitar pukul 08.00 WIB, hari ini. ”Upaya pencarian korban pada malam hari sangat tidak memungkinkan karena itu kami akan melanjutkannya besok pagi (hari ini),” kata Wakil Ketua Satlak PBA Kota/Kab Sukabumi Letkol Inf Karmin Suharna kepada SINDO,kemarin.
Berdasarkan informasi yang dihimpun SINDO,keempat korban selaintertimbunpasirjugaterseretarus danau yang meluap lantaran tertimpa longsoran bukit pasir setinggi 50 meter, berukuran luas 100x50 meter. Sebelumnya, keempat pekerja tengah menggali pasir bersama dua rekannya,Endang dan Cecep. Mereka berenam sibuk bekerja sehingga tak mewaspadai bencana yang mengancam.Bencana terjadi sekitar pukul 04.00 WIB, tiba-tiba tebing bukit pasir itu ambruk.
Beruntung, Endang dan Cecep berhasil diselamatkan kendati mengalami luka lebam akibat terbentur cadas. Sedangkan keempat korban tak berhasil menyelamatkan diri, mereka hilang ditelan air danau yang meluap. Sementara itu, Kapolsek Sukalarang AKP Nursiwan menilai musibah ini merupakan bagian dari bencana alam. Meski demikian, dibalik bencana tersebut,terdapat kelalaian dari pihak manajemen perusahaan yang membiarkan para pekerja menggali di musim hujan. (toni kamajaya)
Labels: kisi2 Indonesia
0 Comments:
Post a Comment
<< Home